Sains

Teleskop Baru Raksasa dengan Cermin Terbesar di Dunia Siap Mengungkap Rahasia Alam

Ketika berbicara tentang teleskop dan kekuatannya untuk menyelami kosmos, terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Salah satunya adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang dapat dijelajahi oleh teleskop tersebut. Sebagai contoh, Teleskop Luar Angkasa Hubble berfungsi dalam panjang gelombang yang sama dengan mata manusia, sementara Teleskop Luar Angkasa James Webb bekerja dalam inframerah, yang bermanfaat untuk mengamati fenomena yang berbeda. Namun, ada satu prinsip umum yang tidak berubah ketika menyangkut teleskop yang kuat: semakin besar, semakin baik. Saat mendengar istilah "teleskop 6,6 meter", itu menunjukkan bahwa cermin utama teleskop tersebut memiliki diameter 6,6 meter. Semakin besar cermin utama, semakin banyak cahaya yang dapat dikumpulkan sekaligus, memungkinkan teleskop untuk melihat objek yang lebih redup dan seringkali lebih jauh.

Teleskop Luar Angkasa dan Teleskop Darat

Mengapa banyak teleskop ditempatkan di luar angkasa? Hal itu karena teleskop yang berada di atas atmosfer Bumi dapat memberikan pembacaan yang lebih akurat. Meskipun demikian, ada kelemahan: peluncuran suatu objek ke luar angkasa tidak hanya sulit dan mahal, tetapi juga membatasi ukuran cermin utama. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah membangun teleskop di darat, di mana proses pembangunan dan pemeliharaan jauh lebih mudah dan terjangkau, dan cermin juga dapat dibuat jauh lebih besar.

Sebuah kabar menarik baru-baru ini diumumkan: konstruksi cermin teleskop terbesar yang pernah dibuat telah selesai. Dengan lebar luar biasa 39 meter, cermin ini akan menjadi bagian dari teleskop baru yang sangat besar, yang dengan tepat disebut Extremely Large Telescope (ELT). Cermin ini diproduksi oleh perusahaan Jerman, SCHOTT, dan merupakan struktur terbesar yang pernah mereka buat. Namun, bukan hanya ukuran yang penting; cermin ini juga harus sangat akurat. Bahkan cacat sekecil apapun dapat menciptakan distorsi dalam gambar yang diambil oleh teleskop.

Tentang Extremely Large Telescope

ELT telah dalam tahap pengembangan sejak tahun 2005 dan saat ini sedang dibangun di sebuah lokasi di Chile, tepatnya di Gurun Atacama. Wilayah ini terkenal dengan langitnya yang jernih, rendah curah hujan, dan polusi cahaya yang sangat rendah karena jauh dari area padat penduduk. Dengan cermin besar berukuran 39 meter, ELT akan mampu menangkap cahaya dalam spektrum cahaya tampak dan inframerah, serta dilengkapi dengan berbagai instrumen seperti spektrograf, kamera, dan penghubung khusus yang dapat beradaptasi dengan kondisi atmosfer Bumi untuk mengurangi efek kabur.

Teleskop ini akan digunakan untuk berbagai keperluan ilmiah, mulai dari pencarian exoplanet mirip Bumi dan galaksi yang sangat jauh, hingga mempelajari kekuatan misterius dari energi gelap dan materi gelap, yang berpengaruh besar pada ekspansi keseluruhan alam semesta tetapi tetap menjadi misteri besar. Agar dapat melakukan tugas ini, cermin teleskop perlu dalam kondisi hampir sempurna, dipoles hingga presisi 10 nanometer pada permukaan utama yang digunakan untuk menangkap cahaya. Flaw pada permukaan cermin harus kurang dari sepertiga dari lebar rambut manusia, menurut European Southern Observatory, organisasi yang bertanggung jawab atas pembangunan teleskop ini.

Detail Konstruksi Cermin ELT

Dengan berat 230 ton dan menggunakan 2.500 aktuator dalam proses produksinya, cermin ini diposisikan secara sempurna. Cermin tersebut terdiri dari 798 segmen heksagonal, dengan masing-masing segmen memiliki ketebalan 5 cm dan diameter 1,5 meter. Segmen-segmen tersebut dikirim ke Chile secara terpisah, dan pada tahun 2024, blanko terakhir tiba, sehingga segmen-segmen itu dapat dipoles hingga mendapatkan finish cermin yang sempurna dan ditambahkan dengan hati-hati ke dalam struktur teleskop. ELT ditargetkan untuk siap melakukan pengamatan pertama pada tahun 2028.

Teleskop ini diharapkan dapat menjawab berbagai pertanyaan besar tentang alam semesta kita dan memberikan wawasan baru mengenai objek-objek yang mungkin belum pernah terlihat sebelumnya. Dari pencarian planet mirip Bumi di luar tata surya kita hingga penyelidikan lebih lanjut tentang sifat energi dan materi gelap, ELT akan menjadi alat penting untuk astronomi masa depan. Dengan kemampuannya yang luar biasa dan inovasi teknologi yang mengikutinya, ELT tidak hanya merupakan pencapaian besar dalam dunia astronomi, tetapi juga menjadi simbol dari ambisi manusia untuk memahami alam semesta yang lebih luas.

Dengan semua kemajuan ini dalam teknologi teleskop dan fokus pada teleskop berukuran besar seperti ELT, masa depan penelitian astronomi menjanjikan banyak penemuan menarik. Siapa yang tahu apa yang mungkin kita temukan ketika kita memiliki kemampuan untuk melihat lebih dalam ke ruang angkasa? ELT adalah langkah penting menuju pengungkapan misteri yang selama ini ada di luar jangkauan pandangan kita.

Redaksi Ponta

PONTA adalah salah satu situs yang memiliki dedikasi tinggi dalam menyajikan berita dan informasi terbaru seputar teknologi di Indonesia. Dengan pengalamannya yang panjang dalam dunia blogging, PONTA memiliki kemampuan untuk memahami dan menyampaikan informasi teknologi dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Back to top button