Sains

Perbandingan SpaceX Crew Dragon dan Boeing Starliner: Mana yang Lebih Unggul?

SpaceX dan Boeing adalah dua perusahaan luar angkasa terkemuka yang bersaing dalam pengembangan kendaraan transportasi kru untuk program Komersial NASA. SpaceX Crew Dragon dan Boeing Starliner memiliki pendekatan yang berbeda dalam desain dan fungsionalitas, yang menciptakan perbandingan menarik antara keduanya.

Perjalanan SpaceX ke Angkasa

SpaceX telah menjadi nama yang dikenal dalam dunia luar angkasa sejak 2012, ketika perusahaan ini mulai mengangkut kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menggunakan ruang angkasa Dragon. Ini menjadikannya sebagai pesawat luar angkasa swasta pertama yang berhasil melakukan docking dengan ISS. Keberhasilan ini menjadi batu loncatan bagi SpaceX, yang pada tahun 2014 dipilih NASA untuk mengembangkan Crew Dragon, dirancang untuk angkutan penumpang. Kurang dari lima tahun kemudian, pada tahun 2019, Crew Dragon menyelesaikan misi uji pertamanya ke ISS, diikuti dengan misi yang membawa astronot ke ruang angkasa sejak 2020, tercatat sebanyak 42 kunjungan.

Desain dan Kapasitas Crew Dragon

Crew Dragon dapat menampung hingga tujuh penumpang serta membawa kargo yang cukup signifikan. Dengan diameter 13 kaki dan tinggi 26,7 kaki, kapsul ini menawarkan 328 kaki kubik ruang tertekan bagi para astronot dalam interior berdesain modern yang dilengkapi dengan layar digital dan kursi empuk. Sistem pendorong Crew Dragon terdiri dari 16 thruster Draco yang memberikan 90 pon gaya, serta delapan mesin SuperDraco dengan kekuatan 16.000 pon yang berfungsi sebagai sistem pengunduran cepat. Sekali diluncurkan, Crew Dragon mampu bertahan dengan terhubung ke ISS selama tujuh bulan.

Kekuatan dan Teknologi Crew Dragon

Sebelum kembali ke Bumi, Crew Dragon membebaskan bagian yang dikenal sebagai trunk, yang bruntung terbakar saat memasuki atmosfer. Bagian ini juga dilengkapi dengan panel surya yang menghasilkan 5 kW listrik untuk pesawat. Ketika kembali ke Bumi, Crew Dragon menggunakan empat parasut utama untuk memperlambat laju jatuhnya dan memastikan keselamatan para astronot.

Boeing Starliner: Tantangan dan Inovasi

Sementara SpaceX melesat ke depan, Boeing Starliner harus melalui banyak kendala dalam pengembangannya. Meskipun Boeing memiliki pengalaman lebih dari 100 tahun dalam bidang penerbangan dan pembuatan luar angkasa, Starliner menghadapi beberapa tantangan, seperti kebocoran helium di modul layanannya dan masalah dengan katup oksigen pada roket Atlas. Peluncuran uji coba dengan awak Starliner akhirnya terjadi pada 5 Juni 2024, namun kendala teknis yang terjadi setelah itu membuat kru terjebak di ISS.

Spesifikasi Starliner yang Menarik

Starliner memiliki diameter 15 kaki, sedikit lebih lebar daripada Crew Dragon, tetapi lebih pendek dengan tinggi 16,5 kaki. Kapsul ini terhubung dengan modul layanan di bawahnya, yang dilengkapi dengan array surya yang terdiri lebih dari 3.500 sel surya untuk menghasilkan listrik. Starliner juga dirancang untuk mendarat di darat, berbeda dengan Crew Dragon yang melakukan pendaratan di perairan. Starliner menggunakan tiga parasut dan serangkaian kantong udara untuk memastikan pendaratan yang aman.

Perbandingan Visual dan Fungsional

Dari segi desain, Starliner mengingatkan pada modul komando Apollo berkat bentuk dan estetika yang klasik. Sementara Crew Dragon memiliki tampilan modern, kedua kapsul ini sama-sama dapat menampung hingga tujuh anggota kru. Namun, Starliner membawa lebih banyak kargo saat mengunjungi ISS, dan pada misi terbarunya, berhasil mengangkut 759 pon kargo.

Kedua pesawat ini dimaksudkan untuk memberikan NASA opsi dan cadangan dalam hal misi luar angkasa, serta memungkinkan pengecekan kualitas dan keselamatan antar keduanya. Dengan keberhasilan misi-misi Crew Dragon dan tantangan yang dihadapi oleh Starliner, pertarungan antara dua raksasa luar angkasa ini tetap menarik untuk diikuti.

Masa Depan Misi Ruang Angkasa

Dengan baik Crew Dragon maupun Starliner kini menjadi bagian integral dari program luar angkasa NASA, keduanya memperluas batasan kemampuan manusia di luar angkasa. Ini adalah era baru eksplorasi luar angkasa, dan perbandingan antara dua kendaraan ini akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan peluncuran misi mendatang.

Keberhasilan SpaceX dan tantangan yang dihadapi Boeing memberikan wawasan berharga tentang pengembangan teknologi luar angkasa, serta memperlihatkan seberapa penting inovasi dalam mendukung penerbangan luar angkasa yang aman dan efektif. Ketika kita melangkah lebih jauh ke dalam dekade baru ini, harapannya adalah bahwa kedua kendaraan ini akan terus memberikan kontribusi besar bagi ilmu pengetahuan dan eksplorasi luar angkasa.

Redaksi Ponta

PONTA adalah salah satu situs yang memiliki dedikasi tinggi dalam menyajikan berita dan informasi terbaru seputar teknologi di Indonesia. Dengan pengalamannya yang panjang dalam dunia blogging, PONTA memiliki kemampuan untuk memahami dan menyampaikan informasi teknologi dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Back to top button