Apollo 11 merupakan misi bersejarah yang membawa umat manusia ke bulan untuk pertama kalinya. Salah satu aspek paling menarik dari misi ini adalah kekuatan dan teknologi di balik kendaraan yang digunakan, yakni roket Saturn V. Roket ini tidak hanya merupakan yang terbesar pada masanya, tetapi juga terbuat dari teknologi canggih yang dirancang untuk menembus gravitasi Bumi dan membawa astronot ke luar angkasa, sejauh 250.000 mil menuju bulan.
Kekuatan Roket Saturn V
Untuk memahami betapa hebatnya Saturn V, kita perlu melihat pada mesin-mesinnya. Roket ini dilengkapi dengan mesin Rocketdyne J-2 yang harus mendorong lebih dari 300.000 pon bahan bakar dan peralatan serta Modul Lunar dan Modul Layanan yang membawa kru Apollo. Saturn V memiliki tiga tahap, masing-masing dengan mesin yang dirancang untuk memberikan dorongan pada saat fase yang berbeda dalam penerbangan. Setiap kali sebuah tahap menghabiskan bahan bakarnya, tahap tersebut akan dibuang dan terbakar saat kembali ke atmosfer Bumi, sementara tahap berikutnya melanjutkan perjalanan.
Sampai saat ini, Saturn V adalah satu-satunya roket peluncur yang berhasil membawa manusia keluar dari orbit rendah Bumi (LEO). Misi Apollo 11, yang diluncurkan pada 16 Juli 1969, adalah salah satu dari 13 misi yang menggunakan Saturn V dari Pusat Antariksa Kennedy di Florida.
Tahap Pertama: Lima Mesin F-1
Tahap pertama roket Saturn V terdiri dari lima mesin F-1, di mana mesin tengah diam, sedangkan empat mesin lainnya dapat bergerak untuk mengarahkan roket. Mesin-mesin ini memberikan total dorongan sebesar 7,5 juta pon. Didesain dengan tinggi 138 kaki dan diameter 33 kaki, tahap pertama ini sebagian besar terdiri dari bahan bakar RP-1 dan oksigen cair. Selama 168 detik pembakaran, tahap pertama ini mendorong roket ke ketinggian sekitar 42 mil, dengan kecepatan mencapai 7.500 kaki per detik atau sekitar 5.113 mil per jam, setara dengan Mach 6,72. Konsumsi bahan bakarnya sangat tinggi, mencapai 42.500 galon per menit, dan secara keseluruhan tahap ini menggunakan sekitar 119.000 galon bahan bakar sebelum akhirnya dibuang di Samudera Atlantik.
Tahap Kedua: Lima Mesin J-2
Setelah tahap pertama mengakhiri masa kerjanya, tahap kedua mengambil alih dengan menggunakan kombinasi hidrogen cair dan oksigen cair, serta lima mesin J-2 yang diatur dengan cara mirip dengan tahap pertama. Dengan tinggi 81,6 kaki dan diameter 33 kaki, tahap ini lebih pendek tetapi memiliki massa bertenaga yang besar. Ia membakar bahan bakar selama 395 detik, menghasilkan kecepatan maksimum 15.300 mil per jam dan membawa roket ke ketinggian 114,5 mil. Setelah pembakaran selesai, tahap kedua ini juga dibuang, membakar kembali saat jatuh ke atmosfer.
Tahap Ketiga: Satu Mesin J-2
Berbeda dengan dua tahap sebelumnya, fase ketiga Saturn V hanya memiliki satu mesin J-2. Dengan tinggi 58,4 kaki dan diameter 21,7 kaki, tahap ini lebih ringan dengan berat sekitar 253.000 pon saat penuh bahan bakar. Yang menarik, mesin ini digunakan lebih dari sekali; pertama untuk membakar selama 165 detik melalui orbit Bumi dan kemudian lagi untuk mendorong roket menuju bulan. Beberapa bagian dari tahap ini akhirnya jatuh ke bulan, tetapi ada juga yang tersisa di orbit.
Secara keseluruhan, Saturn V memiliki 11 mesin J-2 yang masing-masing memiliki fungsi spesifik yang krusial untuk mencapai tujuan, termasuk peluncuran, penyisipan orbit, dan perjalanan ke bulan.
Inovasi dalam Teknologi Roket
Roket Saturn V bukan hanya sekadar raksasa; inovasinya dalam desain dan teknologi mesin juga membuka jalan bagi kemajuan luar angkasa di masa depan. Proses penggantian tahap yang digunakan membuktikan efisiensi dan efektivitas dalam mengatasi tantangan dalam menjelajahi luar angkasa. Meski Saturn V tidak memiliki kemampuan untuk kembali dan mendarat dengan aman seperti beberapa roket modern yang kita kenal sekarang, dampak misi Apollo 11 tetap terasa hingga saat ini.
Melalui pencapaian luar biasa ini, Astronot Apollo 11 berhasil menginjakkan kaki di bulan dan mengabadikan momen bersejarah ketika Neil Armstrong dengan penuh rasa bangga menyatakan, "Ini adalah satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia." Inovasi mesin dan teknologi yang digunakan pada Saturn V telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan eksplorasi luar angkasa, menyempurnakan teknologi dan pemahaman kita tentang alam semesta.