Aircraft carrier telah memainkan peran yang sangat penting dalam peperangan laut sejak awal penggunaannya. Kapal tersebut membawa kemampuan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk memproyeksikan kekuatan secara global. Kapal induk pertama AS, USS Langley (CV-1), jauh berbeda dibandingkan dengan kapal induk generasi terbaru seperti kelas Gerald R. Ford. Meskipun kapal induk dikenal sebagai kapal yang sulit tenggelam, tak sedikit yang mengalami nasib sebaliknya ketika menghadapi berbagai tantangan peperangan.
Sejarah dan Nasib Kapal Induk yang Tenggelam
Sejak dimulainya era kapal induk, sebanyak 16 kapal induk Angkatan Laut AS telah tenggelam. Sungguh luar biasa bahwa hanya dua negara, yaitu Jepang dan Jerman, yang pernah menghancurkan kapal induk AS. Kebanyakan kapal-kapal ini tenggelam selama Perang Dunia II, dengan Kepala Staf Angkatan Laut cenderung lebih memilih untuk menenggelamkan kapalnya sendiri daripada membiarkan kapal jatuh ke tangan musuh.
Berikut adalah sepuluh kapal induk Angkatan Laut AS yang pernah tenggelam, beserta informasi lokasi mereka saat ini.
USS Langley (CV-1)
USS Langley adalah kapal induk pertama yang dimiliki AS. Awalnya dibangun sebagai kapal pengangkut batu bara yang kemudian diubah menjadi kapal induk pada tahun 1920. Pada 27 Februari 1942, saat menjalankan misi, kapal ini diserang oleh pesawat pembom Jepang dan mengalami kerusakan parah. Untuk mencegah kapal ini jatuh ke tangan Jepang, awak kapal memutuskan untuk menenggelamkannya. Lokasi pasti USS Langley tidak pernah ditemukan, tetapi diperkirakan terletak di dasar Laut Jawa.
USS Lexington (CV-2)
Dikenal sebagai "Lady Lex," USS Lexington ditugaskan pada 14 Desember 1927. Dia menjadi kapal induk kedua yang dimiliki AS dan berkontribusi pada banyak operasi, termasuk pertempuran bersejarah di Laut Karang pada Mei 1942. Meskipun kapal ini berhasil mengalahkan dua kapal induk Jepang, ia sendiri kemudian rusak parah dan tidak dapat diselamatkan. Penemuan situs bangkai kapal ini terjadi pada 2018 di dasar Laut Karang, dekat Queensland, Australia.
USS Yorktown (CV-5)
USS Yorktown, yang diluncurkan pada tahun 1937, merupakan kapal induk yang terkenal karena keterlibatannya dalam dua pertempuran penting: Pertama, di Laut Karang dan kedua, di Midway. Kapal ini kembali ke Pearl Harbor untuk perbaikan setelah hampir tenggelam di Laut Karang, namun dijadwalkan untuk misi berikutnya. Pada bulan Juni, ia mengalami serangan fatal dari kapal selam Jepang dan tenggelam di kedalaman sekitar 16,650 kaki dekat Atoll Midway, terungkap pada tahun 1998.
USS Wasp (CV-7)
Dikomisi pada April 1940, USS Wasp adalah satu-satunya kapal di kelasnya dan mampu mengangkut hingga 80 pesawat. Kapal ini berfungsi aktif dan ikut berpartisipasi dalam beberapa operasi utama, termasuk di Pasifik. Namun, pada 15 September 1942, kapal ini ditenggelamkan oleh kapal selam Jepang I-19. Penemuan lokasinya baru terungkap pada 2019, dimana bangkainya terletak di dasar Laut Karang dekat Kepulauan Solomon.
USS Hornet (CV-8)
Kapal induk ini diperkenalkan pada tahun 1941, dan termasuk dalam kelas Yorktown. USS Hornet terlibat dalam Operasi Doolittle yang bersejarah saat AS membalas Jepang. Namun, kapal ini mengalami kerusakan fatal dalam Pertempuran Santa Cruz pada bulan Oktober 1942 dan tenggelam di dekat Kepulauan Santa Cruz, ditemui pada 2019.
USS Princeton (CVL-23)
Dikomisi pada 1943 sebagai kapal induk ringan, USS Princeton terlibat dalam Pertempuran Leyte Gulf di mana ia diserang oleh bom dari pesawat Jepang. Kebakaran yang meluas mengakibatkan kapal tenggelam. Lokasinya di Laut Filipina hingga kini masih menjadi misteri.
USS Liscome Bay (CVE-56)
Kapal ini adalah kapal pengawal yang melayani dalam Teater Pasifik. Pada 24 November 1943, ia mengalami serangan dari kapal selam Jepang yang mengakibatkan letusan dahsyat sehingga kapal ini cepat tenggelam. Bangkai kapal terletak dekat Kepulauan Gilbert di Pasifik.
USS Block Island (CVE-21)
Merupakan kapal pengawal yang beroperasi di Atlantik dan berhasil membantu darurat konvoi armada. Pada 29 Mei 1944, USS Block Island ditenggelamkan oleh kapal selam Jerman U-549, dan lokasinya diperkirakan berada di dekat Kepulauan Canary.
USS Bismarck Sea (CVE-95)
Dikomisi pada tahun 1944, Bismarck Sea menjalani misi penting selama invasi Iwo Jima, namun tenggelam setelah mendapat serangan dua pesawat kamikaze pada Februari 1945. Lokasi bangkainya ditemukan di Laut Filipina tidak jauh dari Iwo Jima.
USS Saratoga (CV-3)
Dikenal sebagai salah satu kapal induk terbesar pada masanya, USS Saratoga ikut berperan dalam banyak misi selama dan setelah Perang Dunia II. Kapal ini pada akhirnya dipilih sebagai target uji coba senjata nuklir di Bikini Atoll dan tenggelam pada tahun 1946.
Ketika kita melihat sejarah kapal induk yang tenggelam ini, kita diingatkan bahwa meskipun kapal perang dirancang dengan teknologi dan ketahanan yang tinggi, dalam peperangan, tidak ada yang benar-benar aman dari ancaman kehancuran. Setiap kapal yang tenggelam menempuh jalannya masing-masing menuju tragedi, menciptakan narasi mendalam dalam sejarah Angkatan Laut AS.