Kesehatan

Penelitian: ChatGPT Setara Manusia dalam Menjawab Pertanyaan Kesehatan

ChatGPT, dan berbagai upaya kecerdasan buatan (AI) lainnya, dapat menjadi penentu dalam berbagai aspek kehidupan kita, termasuk kesehatan. Dengan kemajuan teknologi, ChatGPT telah menunjukkan kemampuannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kompleks, meskipun tentu saja tidak menggantikan peran tenaga medis profesional. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juni 2023 menunjukkan bahwa ChatGPT dapat memberikan jawaban yang setara dengan manusia dalam konteks pertanyaan kesehatan. Temuan ini membuka diskusi mengenai peran AI dalam sektor kesehatan dan bagaimana alat ini dapat digunakan untuk mendukung tenaga medis.

Secara tradisional, ketika seseorang mengalami masalah kesehatan, mereka disarankan untuk menghubungi tenaga medis. Namun, tidak selalu mudah untuk mendapatkan akses segera ke profesional kesehatan untuk setiap kekhawatiran kecil. Dalam konteks ini, ChatGPT muncul sebagai sumber informasi kesehatan yang mungkin berguna. Penelitian yang dilakukan oleh Oded Nov, Nina Singh, dan Devin Mann berjudul “Putting ChatGPT’s Medical Advice to the (Turing) Test: Survey Study” mencoba mengukur seberapa efektif chatbot dalam memberikan jawaban medis.

Dalam penelitian ini, sepuluh pertanyaan medis yang valid diambil dari catatan pada Januari 2023 dan disesuaikan untuk menjaga anonimitas. Para peneliti meminta ChatGPT untuk memberikan jawabannya, dan untuk membandingkannya dengan jawaban dari tenaga medis. Peserta survey kemudian dihadapkan dengan dua pertanyaan utama: dapatkah mereka membedakan antara jawaban yang diberikan oleh chatbot dan jawaban yang diberikan oleh profesional kesehatan? Apakah mereka menerima jawaban dari chatbot tersebut?

Hasil dari penelitian ini menarik perhatian. Dari hampir 400 peserta yang berpartisipasi, terbukti bahwa jawaban dari chatbot dikenali dengan akurasi sekitar 65,5%, sedangkan jawaban dari profesional dikenali dengan akurasi 65,1%. Hasil ini menunjukkan bahwa hampir dua pertiga dari waktu, peserta dapat membedakan jawaban dari kedua sumber ini. Namun, kepercayaan peserta terhadap jawaban dari chatbot berkurang seiring meningkatnya kompleksitas pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan yang berhubungan dengan logistik, seperti penjadwalan janji temu dan pertanyaan tentang asuransi, mendapatkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertanyaan yang lebih kompleks dan lebih pribadi.

Meskipun ukuran sampel dalam penelitian ini terbatas, kesimpulannya cukup menjanjikan. Fakta bahwa ChatGPT dapat memberikan jawaban yang setara dengan tenaga medis menunjukkan potensi besar bagi AI dalam membantu mengatasi pertanyaan-pertanyaan kesehatan sehari-hari. Namun, penting untuk dicatat bahwa, meskipun ChatGPT dapat memberikan informasi yang akurat, kebutuhan untuk mendapatkan opini profesional dari seorang dokter tetap ada, terutama untuk masalah kesehatan yang lebih kompleks dan personal.

Dalam konteks global, jumlah dokter yang tersedia tidak merata. Mengacu pada data dari Statista, tercatat bahwa pada Mei 2023 terdapat 1.077.115 dokter aktif di Amerika Serikat yang memiliki populasi sekitar 335,1 juta jiwa. Sebaliknya, di negara-negara seperti Gambia dan Guinea, rasio dokter per 1000 jiwa sangat rendah, yakni sekitar 0,1. Dalam keadaan seperti ini, AI seperti ChatGPT dapat berperan penting dalam menyediakan informasi kesehatan dengan cepat, sehingga membantu masyarakat yang mungkin mengalami kesulitan dalam mencari akses ke tenaga medis.

Seiring perkembangan teknologi, kita dapat membayangkan masa depan di mana AI berkolaborasi lebih erat dengan tenaga medis. AI tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai alat yang mendukung proses diagnosis dan pengobatan. Dalam hal ini, ChatGPT bisa menjadi asisten yang efisien untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar, memberikan informasi yang relevan, dan membantu mengurangi beban kerja tenaga medis.

Di era digital seperti sekarang ini, kecepatan akses informasi menjadi sangat krusial. Dalam dunia di mana banyak orang mencari informasi kesehatan secara mandiri di internet, kehadiran AI yang mampu memberikan jawaban yang informatif dan akurat menjadi semakin penting. Masyarakat bisa mendapatkan informasi awal yang mungkin dapat membantu mereka dalam menentukan langkah selanjutnya terkait kesehatan mereka, sebelum mengambil keputusan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa meskipun AI mampu memberikan informasi yang berguna, ia tidak dapat menggantikan pengalaman dan keahlian seorang tenaga medis. Dalam banyak kasus, diagnosis dan pengobatan memerlukan pengetahuan mendalam dan pertimbangan yang lebih luas yang hanya dapat diberikan oleh profesional kesehatan. Oleh karena itu, sejauh mana AI akan berperan dalam sistem kesehatan sangat tergantung pada bagaimana teknologi ini digunakan dan dikembangkan untuk melengkapi, bukan menggantikan, peran manusia.

Kedepannya, mungkin kita akan melihat integrasi yang lebih dalam antara teknologi dan layanan kesehatan. ChatGPT dan chatbot lainnya bisa menjadi bagian dari sistem pendukung yang lebih luas, yang membentuk cara kita memahami dan mengelola kesehatan kita. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, kita bisa berharap untuk melihat sistem perawatan kesehatan yang lebih efisien, responsif, dan dapat diakses oleh semua orang. Keterbukaan dan kepercayaan terhadap AI akan menjadi kunci untuk mewujudkan potensi ini dalam dunia kesehatan yang semakin kompleks.

Redaksi Ponta

PONTA adalah salah satu situs yang memiliki dedikasi tinggi dalam menyajikan berita dan informasi terbaru seputar teknologi di Indonesia. Dengan pengalamannya yang panjang dalam dunia blogging, PONTA memiliki kemampuan untuk memahami dan menyampaikan informasi teknologi dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Back to top button