Hiburan

10 Konsol Video Game yang Dihentikan Sebelum Rilis: Fakta Menarik!

Dalam dunia video game, banyak sekali konsol yang memiliki sejarah menarik, namun tidak semua berhasil memasuki pasar. Dalam perjalanan hampir 50 tahun industri ini, inovasi dan gagasan yang luar biasa sering kali terhalang oleh berbagai tantangan. Mari kita telusuri sepuluh konsol video game yang dijadwalkan untuk diluncurkan tetapi akhirnya dibatalkan sebelum bisa dinikmati oleh para gamer.

Atari Game Brain merupakan salah satu upaya awal Atari pada akhir tahun 1970-an. Konsol ini dirancang untuk memanfaatkan CPU yang tidak terpakai dari game-game Atari sebelumnya, memungkinkan pengguna untuk memainkan hingga sepuluh game, meskipun kebanyakan berputar pada konsep "Pong". Dengan desain yuk, di mana kontroler terintegrasi ke dalam perangkat, rencananya Atari Game Brain diluncurkan pada tahun 1978. Namun, Atari akhirnya memutuskan untuk fokus pada Atari 2600 yang sudah lebih populer.

Sementara itu, Atari Cosmos menawarkan visi yang lebih futuristik. Mengembangkan pada akhir tahun 70-an dan awal 80-an, konsol ini dijanjikan akan menghadirkan gambar holografis 3D, namun kenyataannya hanya menyuguhkan lampu LED yang dapat bersinar pada berbagai sudut untuk menciptakan efek visual. Meskipun banyak yang berteori bahwa kualitas tidak sesuai harapan menjadi penyebab pembatalan, pengakuan dari Roger Hector, seorang pengembang di Atari, menyatakan bahwa konsol ini ditangguhkan karena kebutuhan produksi untuk Atari VCS yang lebih mendesak.

Magnavox Odyssey 3 seharusnya menjadi penerus dari konsol pionir Magnavox Odyssey, yang telah mengubah cara orang bermain game di rumah. Dengan rencana untuk menyediakan backward compatibility dan tambahan fitur baru, Odyssey 3 tidak pernah dirilis karena banyak gamer mulai beralih ke komputer rumah. Keberadaan produk yang lebih modern dari Philips, Videopac G7400, hanya bisa memberikan gambaran kepada Eropa tentang apa yang hilang di Amerika.

Ketika pembuat game Eropa Konix mencoba merancang konsolnya sendiri, hasilnya adalah Konix Multisystem yang ambisius. Dengan kontroler yang bisa diubah menjadi berbagai bentuk, termasuk kemudi dan pegangan motor, konsol ini direncanakan rilis pada tahun 1989. Namun, masalah finansial yang dihadapi Konix menjadi penghalang utama.

Kemudian ada Atari Mirai, yang hingga sekarang tetap menjadi misteri. Minimnya informasi membuat banyak spekulasi tentang rencana dan fitur-fitur yang direncanakan untuk konsol ini. Diketahui hanya ada prototipe yang muncul, namun tidak ada klaim yang jelas terkait isi dari konsol ini.

Taito Wowow adalah upaya awal untuk menjadikan game digital lebih mudah diakses. Dengan rencana untuk memanfaatkan teknologi satelit pada awal 1990-an, Taito mengembangkan prototipe, tetapi masalah kecepatan transfer data memaksa proyek ini dihentikan lebih awal.

Sega VR, yang dijadwalkan rilis pada tahun 1994, seharusnya membawa pengalaman virtual reality ke konsumen. Namun, khawatir akan dampaknya terhadap kesehatan penglihatan pengguna, Sega memilih untuk tidak melanjutkan pengembangan konsol ini. Meskipun banyak konsol VR telah berhasil di pasaran saat ini, Sega VR tetap dikenang sebagai salah satu kegagalan paling mencolok dalam industri.

Terlepas dari itu, Super NES CD-ROM melambangkan kolaborasi yang menarik antara Nintendo dan Sony. Kedua perusahaan ini berencana untuk memanfaatkan teknologi CD dalam Super Nintendo mereka. Sayangnya, perpecahan antara kedua raksasa ini menghasilkan lahirnya PlayStation, yang belakangan menjadi salah satu konsol paling sukses dalam sejarah gaming.

Sega Neptune berencana untuk memadukan fitur dari konsol Sega 32X dan Genesis, tetapi rencana ini dibatalkan untuk fokus pada Sega Saturn. Meskipun Sega Neptune tidak pernah melihat saluran ritel, ia menjadi objek ketertarikan di kalangan penggemar retro game.

Di ujung spektrum yang lebih kontroversial, Infinium Labs Phantom menawarkan impian konsol berbasis PC yang sepenuhnya memanfaatkan pengunduhan digital. Namun, setelah terjebak dalam skandal terkait dengan teknologi yang belum siap, Phantom menjadi simbol dari proyek yang terlalu ambisius dan tidak dapat direalisasikan.

Dari keinginan untuk berinovasi hingga tantangan yang harus dihadapi, daftar konsol ini mencerminkan kompleksitas dan dinamika dalam industri video game yang terus berkembang. Hari ini, kita hanya bisa membayangkan bagaimana dunia gaming akan terlihat jika semua konsol ini berhasil dirilis. Setiap konsol yang tidak pernah terwujud ini adalah pengingat bahwa dalam industri hiburan, ide-ide kreatif bisa terhalang oleh berbagai faktor di luar kendali. Saat kita melirik ke depan, kita harus ingat bahwa di balik setiap inovasi, ada juga risiko kegagalan yang selalu mengintai.

YouTube video
YouTube video
YouTube video
YouTube video
YouTube video
YouTube video
YouTube video
YouTube video
YouTube video
YouTube video

Redaksi Ponta

PONTA adalah salah satu situs yang memiliki dedikasi tinggi dalam menyajikan berita dan informasi terbaru seputar teknologi di Indonesia. Dengan pengalamannya yang panjang dalam dunia blogging, PONTA memiliki kemampuan untuk memahami dan menyampaikan informasi teknologi dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Back to top button